BANDARLAMPUNG – Wali Kota Bandarlampung Herman H.N. berang ketika mengetahui masih ada tempat biliar yang buka di bulan Ramadan. Kemarin (22/6), mantan Kadispenda Lampung ini langsung memerintahkan satuan kerja terkait untuk merazia seluruh tempat hiburan dan permainan yang harus tutup selama bulan puasa.
’’Di mana itu? Harus tutup semua! Kan sudah ada perda (peraturan daerah)-nya. Nanti ditertibkan,” tegasnya usai berkunjung ke lokasi pembangunan fly over Jl. Ki Maja–Jl. Ratu Dibalau kemarin pagi.
Instruksi wali kota itu langsung ditanggapi satuan kerja terkait. Sorenya, sekitar pukul 15.10 WIB, tim monitoring yang terdiri dari Badan Polisi Pamong Praja (Banpol PP), Polresta, TNI AD, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Bandarlampung dan Bagian Hukum Pemkot Bandarlampung langsung bergerak.
Lokasi pertama adalah arena biliar yang ada di Jl. Kartini, Tanjungkarang Pusat. Saat itu, tempat biliar di jalan ini tutup.
Kemudian, tim beranjak ke lokasi Jl. Jenderal Suprapto. Namun, tempat permainan biliar di jalan ini juga tutup. Padahal, pantauan Radar Lampung pada Minggu (21/6), tempat biliar di sini buka.
Kemarin, di antara lorong masuk, terdapat papan yang ditempel kertas bertuliskan Billiar Tutup. Anggota tim monitoring kemudian naik ke lantai paling atas, dan menempelkan surat edaran wali kota ke pintu kaca.
Setelah itu, tim beralih ke Jl. Radin Intan. Lokasi pertama adalah tempat karaoke di Plaza Lotus. Meski beberapa lampu menyala, namun hanya ada beberapa tukang renovasi yang bekerja. Surat edaran wali kota kembali ditempelkan di pintu kaca tempat tersebut.
Turun ke lantai berikutnya, tim mendapati tempat spa dan reflexiologi. Beberapa pegawai masih terlihat bekerja seperti biasa, meski tanda di pintu masuk bertuliskan closed. Setelah penelusuran beberapa ruangan, didapati salah satu tamu sedang mendapatkan pelayanan.
Irwansyah, penanggungjawab tempat spa dan reflexiologi itu berkilah hanya pelayanan spa yang diliburkan. Namun reflexiologi masih diterima. ”Kalau refleksi kami masih terima,” ujarnya.
Terakhir, lokasi karaoke yang berjarak sekitar 100 meter. Pegawai setempat yang ditemui mengaku jika tempat itu sudah tidak beroperasi sejak memasuki bulan Ramadan. Pegawai tersebut juga mengaku telah mendapatkan surat edaran namun tidak ditempelkan, sehingga petugas kembali turun tangan untuk menempelkannya.
Kepala Banpol PP Bandarlampung Cik Raden mengatakan, dalam razia saat ini belum ada temuan yang berarti. Sejauh ini, pihaknya masih memberikan peringatan terhadap lokasi-lokasi tempat hiburan.
’’Nanti ada jadwal razia selanjutnya, tetapi rahasia. Nanti bocor kalau dikasih tahu sekarang,” katanya.
Senada Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Kadisbudpar) Bandarlampung Yus Amri memastikan apabila dalam razia berikutnya mereka mendapati tempat hiburan yang tertangkap basah beroperasi, akan langsung ditutup. ”Tidak ada toleransi, langsung tutup,” pungkasnya. (yay/p5/c1/whk)
’’Di mana itu? Harus tutup semua! Kan sudah ada perda (peraturan daerah)-nya. Nanti ditertibkan,” tegasnya usai berkunjung ke lokasi pembangunan fly over Jl. Ki Maja–Jl. Ratu Dibalau kemarin pagi.
Instruksi wali kota itu langsung ditanggapi satuan kerja terkait. Sorenya, sekitar pukul 15.10 WIB, tim monitoring yang terdiri dari Badan Polisi Pamong Praja (Banpol PP), Polresta, TNI AD, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Bandarlampung dan Bagian Hukum Pemkot Bandarlampung langsung bergerak.
Lokasi pertama adalah arena biliar yang ada di Jl. Kartini, Tanjungkarang Pusat. Saat itu, tempat biliar di jalan ini tutup.
Kemudian, tim beranjak ke lokasi Jl. Jenderal Suprapto. Namun, tempat permainan biliar di jalan ini juga tutup. Padahal, pantauan Radar Lampung pada Minggu (21/6), tempat biliar di sini buka.
Kemarin, di antara lorong masuk, terdapat papan yang ditempel kertas bertuliskan Billiar Tutup. Anggota tim monitoring kemudian naik ke lantai paling atas, dan menempelkan surat edaran wali kota ke pintu kaca.
Setelah itu, tim beralih ke Jl. Radin Intan. Lokasi pertama adalah tempat karaoke di Plaza Lotus. Meski beberapa lampu menyala, namun hanya ada beberapa tukang renovasi yang bekerja. Surat edaran wali kota kembali ditempelkan di pintu kaca tempat tersebut.
Turun ke lantai berikutnya, tim mendapati tempat spa dan reflexiologi. Beberapa pegawai masih terlihat bekerja seperti biasa, meski tanda di pintu masuk bertuliskan closed. Setelah penelusuran beberapa ruangan, didapati salah satu tamu sedang mendapatkan pelayanan.
Irwansyah, penanggungjawab tempat spa dan reflexiologi itu berkilah hanya pelayanan spa yang diliburkan. Namun reflexiologi masih diterima. ”Kalau refleksi kami masih terima,” ujarnya.
Terakhir, lokasi karaoke yang berjarak sekitar 100 meter. Pegawai setempat yang ditemui mengaku jika tempat itu sudah tidak beroperasi sejak memasuki bulan Ramadan. Pegawai tersebut juga mengaku telah mendapatkan surat edaran namun tidak ditempelkan, sehingga petugas kembali turun tangan untuk menempelkannya.
Kepala Banpol PP Bandarlampung Cik Raden mengatakan, dalam razia saat ini belum ada temuan yang berarti. Sejauh ini, pihaknya masih memberikan peringatan terhadap lokasi-lokasi tempat hiburan.
’’Nanti ada jadwal razia selanjutnya, tetapi rahasia. Nanti bocor kalau dikasih tahu sekarang,” katanya.
Senada Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Kadisbudpar) Bandarlampung Yus Amri memastikan apabila dalam razia berikutnya mereka mendapati tempat hiburan yang tertangkap basah beroperasi, akan langsung ditutup. ”Tidak ada toleransi, langsung tutup,” pungkasnya. (yay/p5/c1/whk)
Tag :
Seputar Lampung
0 Komentar untuk "Dirazia, Tempat Biliar Langsung Tutup "