YOGYAKARTA – Jilbab pink tersanggul rapi di wajah Yeni Epi Susanti. Duduk di atas tirai bambu, tatapan mata mahasiswi baru Universitas Gadjah Mada (UGM), ini sayu dan ia lebih banyak terlihat pendiam. Sesekali hanya bicara ketika ditanya panjang lebar.
Tapi siapa sangka, di balik sosok pendiam mahasiswi Fakultas Kehutanan UGM ini punya banyak prestasi. Sewaktu duduk di bangku SMA-N 2 Magetan, Yeni sering meraih juara dalam ajang olimpiade matematika tingkat kabupaten. Berkat kecerdasan akademiknya ini Yeni diterima di Fakultas Kehutanan UGM melalui program beasiswa Bidik Misi.
“Katanya di Fakultas Kehutanan itu seru dan berhubungan dengan alam,” papar Yeni sebagaimana dikutip di laman UGM.
Fakultas Kehutanan menurut Yeni memiliki banyak prospek. Peluang kerja di bidang kehutanan pun masih terbuka. Apalagi, Yeni sejak kecil sudah bergelut dengan alam pedesaan yang bertebaran sawah, ladang dan pertanian serta hutan. Itulah yang menjadi motivasi Yeni untuk belajar di Fakultas Kehutanan.
Anak pertama dari dua bersaudara pasangan suami istri Siman dan Partini, ini hidup dalam kondisi seadanya karena keterbatasan ekonom.i Maklum, orangtua Yeni merupakan petani penggarap di daerah Nguri, Lembeyan, Magetan.
Penghasilan rata-rata keluarga ini per bulan tidak menentu, antara Rp500 ribu hingga Rp1 juta. Meski kondisi yang tidak memungkin untuk membiaya penuh biaya kuliah anaknya, Partini merasa terharu dan bangga Yeni bisa diterima di UGM lewat jalur Bidik Misi.
“Saya terserah ke Yeni dengan pilihannya. Mudah-mudahan bisa mengangkat derajat orangtua,” kata Partini.
Tag :
Berita Nasional
0 Komentar untuk "Segudang Perestasi, Anak Petani UGM Curi Perhatian"