ARAB - Kementerian Agama (Kemenag) menetapkan jumlah kegiatan manasik haji sebanyak enam kali pertemuan. Kegiatan ini dijalankan mulai dari kantor urusan agama (KUA) terdekat hingga kantor Kemenag setempat. Pembimbing diminta mematuhi kurikulum Kemenag. Berdasar aturan yang sudah ditetapkan, pelatihan manasik haji ini diselenggarakan di KUA empat kali. Kemudian dua pertemuan sisanya di kantor Kemenag kabupaten/kota setempat. Teknis jadwal kegiatan manasik ditetapkan sendiri oleh masing-masing kantor Kemenag. Kemungkinan manasik resmi ini mulai dijalankan setelah bulan puasa nanti.
Dalam pedoman yang dikeluarkan Kemenag, setiap satu pertemuan manasik haji terdiri dari empat jam pendidikan dan latihan (1 jam = 60 menit). Biaya manasik haji ini dipatok Rp30 ribu/orang untuk setiap pertemuan. Direktur Pembinaan Haji dan Umrah Ditjen PHU Kemenag Muhajirin Yanis berharap tidak ada pungutan-pungutan liar manasik haji di luar yang sudah ditetapkan itu.
Dia juga berpesan kepada panitia supaya menunjuk dan memberdayakan pembimbing manasik yang sudah bersertifikat. Setiap tahun, rata-rata Kemenag menyertifikasi pembimbing manasik haji hingga seribu orang. Penunjukan pembimbing manasik haji ini diharapkan juga berkoordinasi dengan unsur terkait. ’’Bisa koordinasi dengan tokoh agama atau para ulama dulu,” katanya.
Menurut Muhajirin, kompetensi pembimbing manasik haji sangat penting. Sebab bisa membantu calon jamaah haji untuk mempelajari ritual-ritual ibadah haji. Dikatakannya, peningkatan kualitas manasik haji bisa membuat jamaah beribadah dengan baik dan benar. ’’Sehingga kembali ke tanah air memperoleh haji yang mabrur,” ujar dia.
Muhajirin juga menjelaskan, Kemenag sudah membuat pedoman kurikulum manasik haji. Dalam perinciannya, pelatihan teknis tata cara haji seperti ihram, tawaf, sai, dan wukuf dilakukan di pelatihan tingkat KUA. Pelatihan tetang tata cara haji mendapatkan porsi cukup besar. Sampai dipisahkan satu hari khusus materi dan satu hari khusus praktik.
Sedangkan pelatihan di tingkat kabupaten dan kota lebih pada sosialisasi kebijakan perhajian dari pemerintah. Kemudian juga ada sosialisasi tentang keselamatan penerbangan dan kesehatan selama berada di Arab Saudi. ’’Selain itu di tingkat kabupaten atau kota akan dibentuk ketua regu, ketua rombongan, dan ketua kloter,” jelas dia.
Menurut Muhajirin, panduan kurikulum pelatihan manasik haji sudah cukup jelas. Dia berharap seluruh pembimbing yang telah ditunjuk untuk mempersiapkan teknik pelatihan sebaik-baiknya. Latar belakang usia dan pendidikan calon jamaah haji diharapkan juga menjadi perhatian.
Pembimbing manasik diminta menggunakan teknik bahasa penyampaian yang mudah sehingga bisa dipahami seluruh jamaah. ’’Pelatihan manasik haji ini dimulai Syawal atau setelah Lebaran nanti,” tutur Muhajirin.
Meski begitu, dia menganjurkan selama bulan puasa ini calon jamaah haji yang masuk kuota berangkat 2015 aktif membaca buku-buku panduan haji secara mandiri. (jpnn/p2/c1/ade)
Tag :
Berita Internasional
0 Komentar untuk "Manasik Digelar 6 Kali"